Minggu, 03 Oktober 2010

Pengertian dinamika psikologi kelompok

Dinamika Kelompok

A. Pengertian Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
Maka Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
B. Fungsi Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2. Memudahkan segala pekerjaan.
(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian.
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
C. Jenis Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial agar ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain:
1. Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara.
Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
2. Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv.
Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
3. Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi.
Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
4. Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati
Misalnya: kelompok arisan, ........................................
D. Ciri Kelompok Sosial
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki motive yang sama antara individu satu dengan yang lain.
(menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama)
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain
(Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat)
3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
E. Pembentukan Kelompok
Pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memanuhi kebutuhannya.
Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
1. Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
2. Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.
5. Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
F. Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok
Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:
1. Adaptasi
Proses adaptasi berjalan dengan baik bila:
a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru
b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan dinamika kelompok tersebut.
c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa integritasnya terganggu.
2. Pencapaian tujuan
Dalam hal ini setiap anggota mampu untuk:
a) menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama
b) membina dan memperluas pola
c) terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Selain hal diatas, perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi yang terjadi dalam kelompok. Dengan demikian perkembangan kelompok dapat dibagi menjadi tiga tahap, antara lain
1. Tahap pra afiliasi
Merupakan tahap permulaan, diawali dengan adanya perkenalan semua individu akan saling mengenal satu sama lain. Kemudian hubungan berkembang menjadi kelompok yang sangat akrab dengan saling mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota.
2. Tahap fungsional
Ditandai dengan adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan, dan kekompakan dalam kelompok. Pada akhirnya akan terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.
3. Tahap disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelopok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok. Tidak ada kekompakan maupun keharmonisan yang akhirnya diikuti dengan pembubaran kelompok.
G. Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok tersebut.
1. Kelebihan Kelompok
• Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat anggota yang lain.
• Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok
• Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah disepakati kelompok.
2. Kekurangan Kelompok
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
H. Pentingnya Dinamika Kelompok dalam Perawatan
• Profesi Keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya terdiri atas perawat dalam satu ikatan profesi yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama dalam bidang keperawatan
• Profesi keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yang memiliki tradisi, norma, prosedur dan aktivitas yang sama.
• Setiap anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling membutuhkan bantuan.
Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:
a) Anggota Psikologis
Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma
b) Anggota Marginal
Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.
c) Anggota Pemberontak
Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma yang ada.

Pengertian psikologi kelompok

Kelompok adalah suatu kumpulan dua atau lebih orangt-oranmg yang mengalami interaksi dinamis satu sama lain (McGrath, 1984). Definisi ini mencakup berbagai jenis kelompok, misalnya sebuah keluarga kecil, sebuah kelompok kerja besar, suatu kelompok eksperimen yang hanya bertemu pada satu kesempatan, suatu unit militer yang bertugas bersama-sama dalam hitungan bulan atau tahun.
Kelompok bersifat dinamis sedangkan agrerat relatif pasif. Anggota-anggota kelompok saling menyadari keberadaan satu sama lain sedangkan orang-orang agrerat seringkali melupakan orang-orang di sekitarnya.
Dalam interaksi personal pengertian kelompok memiliki maksud sendiri yaitu proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya.
Dalam persepsi keanggotaan adalah kelompok itu suatu struktur atau bagian terpenting di dalam suatu keanggotaan. Lain hal dalam pengertian kelompok dalam kesalingantungan yaitu kelompok adalah saling terhubungnya hubungan sosial satu sama lain dengan orang lain dan dapat menimbulkan ketergantungan satu sama lain.
Menurut Smith (1945): Kelompok sosial adalah satu unit yang terdiri dari sejumlah organisme yang mempunyai persepsi kolektif tentang kesatuan mereka dan mempunyai kemampuan untuk berbuat dan bertingkah lahu dengan cara yang sama terhadap lingkungan.
Dalm interaksi personal, menurut Homans (1950): kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak.

menjelaskan dan memahami kedudukan psikologi dalam psikologi sosial

MODUL I : PENGERTIAN & RUANG LINGKUP PSIKOLOGI SOSIAL
Dalam modul 1 ini mahasiswa akan di perkenalkan tentang pengertian
psikologi sosial sebagai ilmu yang merupakan cabang ilmu pengetahuanpsikologi
pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia
dalam hubungannya dengan situasi-situasi social, seperti situasi kelompok,situasi
massa dan sebagainya termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil
kebudayanya.
Psikologi social juga merupakan suatu ilmu pengetahuan baru dalam abad
modern. Ilmu ini mulai di rintis pada tahun 1930 di amerika serikat dan kemudian
juga di Negara-negara lain. Sebagai displin ilmu yang relatif baru dalam
perkembangannya ia banyak menggunakan materi-materi yang sudah tersedia
dalam disiplin ilmu social lainnya, seperti dari sosiologi dan antropologi misalnya
konsep-konsep tentang norrna,sruktur social dan peran adalah konsep yang di
ambil dari disiplin ilmu yang sudah lebih dahulu berkembang.
Pengkajian psikologi social dan ruang lingkupnya akan dapat member
gambaran tentang apa pengertian psikologi social dan apa saja yang menjadi objek
dalam studinya. Mempelajari modul Psikologi Sosial dan Ruang Lingkupnya
merupakan pangkal otakuntuk mengetahui lebih lanjut tentang prinsip-prinsip
maupun proses yang tingkah laku seseorang sebagai mahluk social.
Tujuan Instuksional
Setelah menyelesaikan Modul 1 ini secara umum mahasiswadi harapkan dapat
memahami kedudukan dan ruang ringkup psikologi social.
Setelah mempelajari modul ini, sebagai Tujuan Intruksional Khusus
diharapkan mampu :
a. Menjelaskan Pengertian Psikologi dan Psikologi Sosial
b. Menjelaskan Latar Belakang Timbulnya Psikologi Sosial
c. Menjelaskan Objek dan metode Psikologo Sosial
d. Menjelaskan Teori dalam Psikologi Sosial
MODUL II : INTERAKSI SOSIAL
Dalam Modul 2 ini mahasiswa akan diperkenankan untuk dapat mengetahui
tentang interaksi social yang selalu di alami oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Adapun materi yang berkaitan dengan interaksi social yaitu sebagai
berikut :
1. Pengertian Interaksi Sosial
2. Faktor-faktor yang mendasari Interaksi Sosial
3. Situasi Sosial
4. Kenyataan Sosia
Hubugan interaksi social selalu menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
sehingga kepribadian individu, kecakapan-kecakapannya, cirri-ciri kegiatannya
baru menjadi kepribadian individu yang sebenar-benarnya, apabila keseluhan
system fisik tersebut berhubungan dengan linkungan.
Tujuan Intuksional
Setelah menyelesaikan Modul 1 ini secara umum mahasiswa diharapkan dapat
memahami bahwa dalam kehidupan masyarakat individu akan berhubungan
dengan orang lain yang disebut interaksi social.
Tujuan Intruksional Khusus yang ingin di capai setelah mempelajari modul 2,
mahasiswa untuk :
1. Menjelaskan pengertian interaksi social
2. Menjelaskan factor-faktor yang mendasari interaksi social
3. Menjelaskan situasi social
4. Menjelaskan kenyataan social
MODUL III : PERSPSI SOSIAL
Kadangkala timbul keinginan pada diri anda untuk bias berkenalan dengan
seorang pria yang tampan atau seorang gadis yang cantik, berpenampilan rapi,
bergaya bicara memikat, sopan dan ramah. Begitu juga kebalikannya beberapa
seringnya anda menjauhi teman anda yang kesanya kurang rapi, berpakaian lusuh,
berkata kasar serta berbicara seenaknya.
Dilain pihak betapa seringnya anda menemukan kenyataan yang
berbedadari penilaiian atau kesan yang anda miliki sebelunnya. Kita tertarik atau
menyukai orang-orang tertentu. Begitu pula kita tidak tertarik pada atau
membenci orang-orang lainnya. Kita telah merasa lelah mengenal orang baik,
tahu atau mengerti sampai kedalam=dalamnya. Bermacam-macam orang yang
kita temui atau kita hadapi dalam kehidupan kita sehari-hari. Apa kita pikirkan
atau kita rasakan atau pun kita lakukan dapat membawa beragam akibat dalam
hubungan kita dengan orang lain. Baik besifat positf maupun negative.
Pengalaman diatas baru merupakan sebagian dari keseluruhan pengalaman
sehari-hari. Dari waktu ke waktu kita mengadakan penilaian (judgment) atu
membangun kesan (impression) tentang orang-orang, situasi-situasi atau
peristiwa-peristiwa yang terdapat disekitar diri kita. Atas dasar penilaian atau
kesan yang berbentuk, kita kemudian berpikir tentang atau melakukan macammacam
hal yang berhubungan dengan segala sesuatu yang kita lihat, dengar atau
lain-lain.
Kita mempersepsi banyak hal didalam dunia kita dan hasil perspsi kita itu
kemudian membawa pengaruh-pengaruh tertentu pada diri kita, pada diri orang
lain ataupun hubungan kita dengan orang lain. Masalahnya: Apa yang kita
persepsi dapat keliru, berbeda dari kenyataan yang sesungguhnya, atau berbeda
dari persepsi orang lainmengenai hal yang sama. Kekeliruan atau kurang
menguntungkan dalam hubungan antar manusia, baik dalam hubungan rumah
tangga, dalam lingkungan pergaulan, lingkungsn pekerjaan dan lain-lain.
Modul ini membahas phenomena perspsi social dalam kehidupan kita
sehari-hari. Dengan memahami hal ini seseorang akan dapat mengerti mengapa
kekeliruan atau perbedaan dapat terjadi, apa akibat-akibat yang di timbulkannya,
serta hal-hal apa yang patut diperhatikan dan telah dalam berupaya menguragi
kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak di hendaki.
Tujuan Instrukional Umum
Dengan mempelajari modul ini mahasiswa dapat memahami bagaimana
bekerjanya perspsi social sebagai proses yang berlangsung terus menerus dalam
kehidupan sehari-haridan konsekuensinya.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah membaca dan mempelajari isi modul ini mahasiswa dapat :
a. Menjelaskan pengertian dasar mengenai persepsi social
b. Menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi persepsi social
c. Menyebutkan beberapa ragam persepsi social
d. Mmenjelaskan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kekeliruan dalam
persepsi social.
MODUL IV : KELOMPOK SOSIAL
Sejak individu dilahirkan di dunia ini ia selalu di lingkupi oleh bendabenda
kemudian terjadi interaksi dengan individu-individu lain di dalam
kelompok, sehingga dapat membentuk individu menjadi perso dan mengubah
sifat-sifat kemanusiaan. Baik suku suku yang masih seder hana maupan orangorang
mode4rn yang hidup di kota-kota besae lalu berinteraksi dengan kelompok
sosialnya.
Melalui kelompok itulah individu dapat memuaskan keseluruhan
kebutuhan yang fundamental dan memperoleh kesempurnaan yang besar. Tetapi
sebaliknya melalui kelompok itu pula ia dapat merasakan kekecewaan dan
mengalami kesulitan-kesulitan yang amat sangat. Misalnya dengan adanya uparaupcara.
Keller misalnya menggambarkan upacara inisiatif laki-laki dan wanita di
antara beberapa suku bangsa di australiasecara detail. Pada umur 12 tahun mereka
diberi tes-tes, tes keberanian, tubuhnya di lukis dengan jarum, di lempar ke laut,
dan sebagainya. Demikian juga upacara khitanyang juga merupakan suatu upacara
untu memasuki suatu kelompok.
Dengan demikian individu-individu tersebut dapat berkembang dan
mempunyai 2 fungsi :
1. Sebagai mahluk individual
2. Sebagai mahluk social
Manusia sebagai mahluk yang mempunyai individualitas hidup dalam
dan dengan kelompok social. Kelompok manusia itu merupakan gejala universal.
Manusia tidak akan mungkin hidup tanpa kelompok,justru kelompok sosialah
yang menjadikan manusia dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana wajarnya.
Kelompok social merupakan studi yang esensial dalam sosilogi, psikologi sosisl,
antropologi dan sosiopaedagogik.
Modul ini membahas tentang phenomena kelompok social dalam
kehidupan kita sehari-hari. Manusia tidak akan hidup tanpa kelompok,kelompok
sosialah yang menjadikan manusia tumbuh dan berkembang. Dengan memahami
hal ini seseorang akan mengerti bagaimana interaksi individu-individu di dalam
kelompok serta hal-hal apa saja yang dapat memuaskan individu dalam kebutuhan
yang fundamental.
1. Tujuan Intruksional
Dengan memahami modul ini mahasiswa dapat memahami bagaimana
interaksi individu dalam kelompok sebagai proses yang berlangsung terusmenerus
dalam kehidupan sehari-hari dan konsekuensi-konsueksinya.
2. Tujuan Innstruksionsl Khusus
Setelah membaca dan mempelajari isi modul ini mahasiswa dapat :
1. Menyebutkan Ciri-ciri Kelompok Sosial
2. Menjelaskan norma-norma kelompok dan norma-norma social
3. Menjelaskan Konsepkuensi Tentang group dan proses group
4. Menjelaskan Kohesi Kelompok
MODUL V : MOTIVASI
Motipasi gejala yang sejak lama telah menarik perhatian manusia teutama
kaum ilmuan. Ilmu filsafat, ekonomi, Psikologi maupun ilmu-ilmu social lainnya
sering mempersalahkan motivasi manusia. Istilah motivasi secara sangat umum
merujuk pada pengertian : mengapa manusia bertingkah aku dalam cara tertentu.
Pengertian motivasi dalam psikologisosial melibatkan beberapa aspek. Hal ini di
uraikan pada bagianpertama dari module ini. Karna pengertian motivasi
berhubungan erat denganhakekat manusia, maka sebelum membahas teoriteoridasar
motivasi, maka terlebih dahulu di jelaskan bagaimana pandangan
filsafat kuno tentang manusia.
Berdasarkan pandanga filsapat sebelumnya maka berkembanglah teoriteoripsikologi
yang antara lain membahas masalah motivasi. Maka dengan
perkembangan ilmu dan berjalannya waktu, berkembanglah bermacam-macam
pendapatdan dilakukan sebagai penelitian yang memandang motivasi ini dari
berbagai sudut. Misalnya ada yang melihat motivasi sebagai sesuatu dari dalam
yang mendorongmanusia (internal) untuk bertingkah laku. Tetapi ada juga yang
melihat bahwa tingkah laku manusia di tentukan oleh motivasi dari luar
9eksternal). Bahkan ada juga manusia terlibat sebagai satu kekuatan yang
menyeluruh dimana manusia melihat di dalamnya secara total.
Karna sudut pandang yang berbeda, maka masing-masing pendekata
melihat factor-foktor yang berperan dalam motivasi, fungsi motivasi dan cara
menjelaskan seluruh aspek tingkah laku manusia yang memang pada kenyataanya
sangat kompleks. Bagi bangsa kita yang sedang giat melaksanakan pembangunan
secara fisik maupun pembangunan mental manusianya, maka pemahaman tentang
dasar tingkah laku atau motivasi manusia ini akan sangat berguna.
Tujuan Instruksional Umum
Dengan mempelajari modul ini mahasiswa akan memperoleh pengertian
Tentang konsep-konsep motivasi da factor-faktoryang berperan dalam motivasi.
Tujuan Intruksional Umum
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengetian motovasi
2. Menjelaskan factor-faktoryang berperan dalam masimg-masing
pendekatan motivasi
MODUL VI : KEPEMIMPINAN
Pada dasarnya kepemimpinan tidak membedakan siapa pelakunya, apakah di
lakukan oleh laki-laki atau perempuan. Bagi kedua-duanya berlaku
persyaratan yang sama untuk menjadi pemimpin yang baik. Namun karna
dalam perjalanan sejarah perempuan kurang mendapat kesempatan untuk
menjalankan kepemimpininan dalam masyarakat, sekarang kita perlu
meningkatkan kuantitas maupun kualitas perempuan sebagai pemimpin. Hal
ini dapat diupayakan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap perempuan agar dapat menjadi pemimpin yang baik.
Adapun materi yang berkaitan dengan kepemimpinan yaitu :
1. Pengertian kepemimpinan
2. Faktor-faktor yang menentukan seseorang untuk menjadi pemimpin
3. Klasifikasi Kepemimpinan
4. Fungsi Kepemimpinan
Dalam urusan rumah tangga, umumnya perempuan sudah
Memperlitkan kemampuan sebagai pemimpin bersama-sama dengan suami
sebagai kepala keluarga. Dalam beberapa hal perempuan bertidak sendiri
dalam mengambil keputusan penting dalam menjalankan peranannya sebagai
istri dan ibu rumah tangga.
Untuk bias mengalih kan kemampuan tersebut kedalam urusan “di
luar rumah tanga “, yaitu dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti
tampil bicara didepan umum, memimpin kelompok, berkomunikasi dan
menggeraka anggota masyarakat, berdikusi dan mengambil keputusandalam
lembaga-lembaga kemasyarakatan setempat atau tingkat nasional mengenai
hal-hal yang menyangkut kepentingan rakyat banyak, perempuan
memerlukan peningkatan upaya untuk dapat melakukannya, yaitu memiliki
keberanian dan keterampilan pemimpin yang memadai.
Tujuan Instruksional Khusus yang ingin dicapai setelah mahasiswa
mempelajari tentang kepemimpinan yaitu dapat :
1. Menjalankan pengertian kepemimpinan.
2. Menjelaskan factor-faktor yang Menentukan seseorang menjadi
pemimpin.
3. Menjelaskan klasifikasi kepemimpinan.
4. Menjelaskan Fungsi kepemimpinan.