Selasa, 06 November 2012

Metoda Pengalamatan di Internet

Metoda Pengalamatan di Internet Posted 28 Oktober 2012 by Shabrina Khairunnisa in * Campus Task. Tinggalkan Sebuah Komentar Pernahkah kalian mengirim surat? Atau menulis pesan ? Sebuah pesan tentunya akan sampai jika tercantum alamat yang jelas di dalamnya. Begitu pula dalam berinternet, tanpa adanya alamat suatu paket tidak akan sampai pada tujuan yang kita inginkan. Bagaimana caranya? Internet adalah sebuah jaringan network luas yang masing-masing perangkat komputernya terhubung satu sama lain. Masing-masing komputer memiliki kartu ID jaringan yang berbeda-beda. Tapi, nomor kartu tersebut sangat unik sehingga sulit untuk diingat. Bayangkan bagaimana bila masing masing kita harus terlebih dahulu menghafal nomor id untuk saling terhubung satu sama lain? Nah, untuk memudahkan hal tersebut, maka digunakan protokol IP/TCP pada tiap komputer. IP inilah yang merupakan mekanisme untuk memberikan alamat bagi komputer-komputer di internet.. Untuk melakukan koneksi, kita tinggal menggunakan nomor IP komputer , tentunya hal ini jauh lebih mudah ketimbang menggunakan nomor ID kartu jaringan. Namun, penomoran IP hanya untuk memudahkan saja. Sebab, untuk terhubung dengan antar komputer tetap menggunakan ID kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol IP. Alamat internet, terdiri dari dua bentuk. Yaitu: - Alamat yang dimengerti oleh mesin. Biaanya dinyatakan sebagai angka . Contohnya: 402.302.105.6 - Alamat yang digunakan orang dengan mudah . biasanya dinyatakan sebagai kata. Contohnya: www.sajiansedap.co.id Sistem pengalamatan IP ini terdiri dari dua buah field. Yaitu: - Ip versi 4 (Ipv4): 32 bit Untuk memudahkan pengenalannya, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tersebut, ditulis kan dalam 4 nilai numerik, yang masing-masing bernilai 8 bit. Dibagi menjadi dua buah bit, yaitu : Net id yang menujukan kemana host dihubungkan Host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu jaringan. Alamat Ipv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: v Alamat unicast : digunakan dalam komunikasi point-to-point v Alamat broadcast: digunakan dalam komunikasi one-to-everyone v Alamat multicast: digunakan dalam konumikasi one-to-many - Ipversi 6 (Ipv6): 128 bit Terdapat badan yang mengatur pengalamatan di internet, seperti InterNIC, ApNIC, dan diindonesia terdapat IDNIC seperti berikut ini: - Alamat IP kelas A - Alamat IP kelas B - Alamat IP kelas C - Alamat IP kelas D : alamat IP ini digunakan untuk mendukung multicast. Apa itu alamat multicast? Yakni alamat yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group . Alamat IP kelas E : alamat IP ini digunakan untuk tujuan eksperimen Agar lebih jelas, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Kesimpulan: untuk memudahkan melakukan koneksi dari kartu ID jaringan yang bernomor unik dan sulit untuk diingat, maka digunakan protokol IP/TCP pada tiap komputer. IP inilah yang merupakan mekanisme untuk memberikan alamat bagi komputer-komputer di internet. , kita tinggal menggunakan nomor IP komputer , tentunya hal ini jauh lebih mudah ketimbang menggunakan nomor ID kartu jaringan. Namun, penomoran IP hanya untuk memudahkan saja. Sebab, untuk terhubung dengan antar komputer tetap menggunakan ID kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol IP. Alamat internet, terdiri dari dua bentuk. Yaitu: - Alamat yang dimengerti oleh mesin. Biaanya dinyatakan sebagai angka . Contohnya: 402.302.105.6 - Alamat yang digunakan orang dengan mudah . biasanya dinyatakan sebagai kata. Contohnya: www.sajiansedap.co.id http://adekfi.files.wordpress.com/2010/12/pengalamatan_ip.pdf http://amadheos.comoj.com/web_documents/internet___intranetpengalamatan.pdf

Nettiquette (Etika Berinternet)

Nettiquette (Etika Berinternet) Internet merupakan salah satu media interaktif yang memberikan kemudahan bagi kita, kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan uang hanya untuk berinteraksi dengan orang lain. Dengan Internet, kita dapat langsung berinteraksi dengan berbagai orang sekaligus walaupun kita belum atau tidak mengenalnya secara visual. Internet juga memiliki banyak kelemahan. Beberapa kelemahan Internet sebagai media interaktif, yaitu: 1. Kita tidak tahu kondisi emosi lawan interaktif 2. Kita tidak tahu karakter lawan interaktif 3. Kita bisa dengan tidak sengaja menyinggung perasaan seseorang Istilah yang dikenal sebagai 'Netiket' atau Nettiquette. Netiket adalah etika dalam berkomunikasi di dunia maya. Di bawah ini beberapa etika untuk berkomunikasi dalam sebuah forum atau milist : 1. Jangan Gunakan Huruf Kapital Karena penggunaan karakter huruf bisa dianalogikan dengan suasana hati si penulis. Huruf kapital mencerminkan penulis yang sedang emosi, marah atau berteriak. Walau begitu, ada kalanya huruf kapital dapat digunakan untuk memberi penegasan maksud. Tapi yang harus dicatat, gunakanlah penegasan maksud ini secukupnya saja, satu - dua kata dan jangan sampai seluruh kalimat atau paragraf. 2. Kutip Seperlunya Ketika anda ingin memberi tanggapan terhadap postingan seseorang dalam satu forum, maka sebaiknya kutiplah bagian terpentingnya saja yang merupakan inti dari hal yang ingin anda tanggapi dan buang bagian yang tidak perlu. Jangan sekali - kali mengutip seluruh isinya karena itu bisa membebani bandwith server yang bersangkutan dan bisa berakibat kecepatan akses ke forum menjadi terganggu. 3. Perlakuan Terhadap Pesan Pribadi Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada anda secara pribadi (private message), Anda tidak sepatutnya mengirim atau menjawabnya kembali ke dalam forum umum. 4. Hati-hati Terhadap Informasi atau Berita Hoax Tidak semua berita yang beredar di Internet itu benar adanya. Seperti halnya spam, hoax juga merupakan musuh besar bagi para kebanyakan netter. Maka sebelum anda memforward pastikanlah terlebih dahulu bahwa informasi yang ingin anda kirim itu adalah benar adanya. Jika tidak, maka anda dapat dianggap sebagai penyebar kebohongan yang akhirnya kepercayaan orang - orang di sekitar anda pun akan hilang. 5. Ketika 'Harus' Menyimpang Dari Topik (Out Of Topic atau OOT) Ketika Anda ingin menyampaikan hal yang diluar topik (OOT) berilah keterangan, supaya subject dari diskusi tidak rancu. 6. Hindari Personal Attack Ketika anda tengah dalam situasi debat yang sengit, jangan sekali - kali Anda menjadikan kelemahan pribadi lawan sebagai senjata untuk melawan argumentasinya. Sebab, ini hanya akan menunjukkan seberapa dangkal pengetahuan Anda. Lawan argumentasi hanya dengan data atau fakta saja, sedikit langkah diplomasi mungkin bisa membantu. Tapi ingat, jangan sekali - kali menggunakan kepribadian lawan diskusi sebagai senjata sekalipun ia adalah orang yang Anda benci. Budayakan sikap Diskusi yang sehat, bukan debat kusir. 7. Kritik dan Saran yang Bersifat Pribadi Harus Lewat PM (Personal Message) Jangan mengkritik seseorang di depan forum. Ini hanya akan membuatnya rendah diri. Kritik dan saran yang diberikan pun harus bersifat konstruktif, bukan destruktif. Beda bila kritik dan saran itu ditujukan untuk anggota forum secara umum atau pihak moderator dalam rangka perbaikan sistem forum, Anda boleh mempostingnya di dalam forum selama tidak menunjuk orang per orang tertentu. 8. Dilarang Menghina Agama Ada beberapa forum yang memungkinkan terjadinya debat antar agama. Untuk itu diharapkan agar masing-masing netter tidak menghina nama Tuhan, nama Nabi, Kitab Suci, Denominasi, dst. untuk membenarkan keyakinannya sendiri. 9. Cara bertanya yang baik : Gunakan bahasa yang sopan. Jangan asumsikan bahwa Anda berhak mendapatkan jawaban. Beri judul yang sesuai dan deskriptif. Tulis pertanyaan anda dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti. Buat kesimpulan setelah permasalahan anda terjawab. Sumber: http://www.sarapanpagi.org/netiket-etika-ber-internet-dan-etika-berdiskusi-vt721.html

Jumat, 01 Juni 2012

SUATU MODEL SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

1. Model dari Computer Based Information System (CBIS) Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan informasi. Informasi disajikan secara lisan atau tulisan oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam pengolah informasi terdiri dari tiap area aplikasi yang berbasis komputer – SIA, SIM, DSS, OA, dan ES. Sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system) atau CBIS digunakan untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer. Sistem informasi berbasis komputer (CBIS) : - Sistem Informasi Akuntansi (SIA) - Sistem Informasi Manajemen (SIM) - Sistem Pendukung Keputusan (DSS) - Sistem Otomatisasi Kantor (OA) - Sistem Pakar (ES) 2. Organisasi Jasa Informasi Perusahaan-perusahaan yang menggunakan komputer menyadari perlunya membentuk unit-unit organisasional tersendiri yang terdiri dari para spesialis yang bertanggung jawab menerapkan sistem. Para spesialis informasi (information specialist) adalah pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer. Ada 5 spesialis informasi : 1) Analis sistem (System Analyst), bekerjasama dengan pemakaimengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang. 2) Pengelola database (Database administrator), bekerjasama dengan pemakai dan analis sistem menciptakan database yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakainya. 3) Spesialis jaringan (Network specialist), bekerjasama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumberdaya komputer yang tersebar. 4) Programer, menggunakan dokumentasi yang disediakan oleh analis sistem untuk membuat kode instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi yang diperlukan. Operator, mengoperasikan peralatan komputer berskala besar seperti mainframe dan komputer mini. 3. Pengelolaan CBIS Kecenderungan menuju End-User Computing End-User Computing (EUC) adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para pemakai. End-User Computing berkembang karena : a) Meningkatnya pengetahuan tentang komputer, berbagai tingkatan manajemen, mulai tingkat bawah diisi orang-orang yang menguasai komputer dengan baik. b) Antrian jasa informasi, para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan dengan yang dapat mereka tangani. Pemakai ingin mendapat layanan cepat. c) Perangkat keras yang murah. d) Perangkat lunak jadi; menawarkan dukungan peningkatan dan kemudahan penggunaan, dan memampukan perusahaan dan pemakai individu dengan sedikit atau tanpa keahlian komputer untuk menerapkan sistem berbasis komputer. Mencapai CBIS Dalam beberapa hal, tiap subsistem dari CBIS menyerupai suatu organisme hidup-lahir, bertumbuh, menjadi matang, berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusioner ini disebut “Siklus kehidupan sistem” (system life cycle – CLC) dan terdiri dari tahapan : perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan. Siklus ini mungkin berlangsung beberapa bulan, atau mungkin berlangsung beberapa tahun. Ada 5 siklus hidup sistem dan siklus itu mempunyai pola lingkaran: 1. Tahap perencanaan 2. Tahap analisis 3. Tahap rancangan 4. Tahap penerapan 5. Tahap penggunaan

Kamis, 22 Maret 2012

Perbandingan Online karir Jobsdb.com dengan CariJob.com

Bagi beberapa perusahaan pencari tenaga kerja, online career site menjadi salah satu andalan utama untuk mencari kandidat yang mereka butuhkan. Bagi para pencari kerja keuntungan dari keberadaan online career site adalah mereka bisa mendapatkan informasi yang lebih beragam. Misalnya bisa mencari pekerjaan mulai dari yang fulltime, partime, hingga freelance.

Para pencari kerja juga dapat menerima pemberitahuan otomatis untuk lowongan-lowongan yang cocok dengan resume mereka. Informasi lowongan kerja yang sesuai dengan Curicullum Vitae (CV) juga dapat diterima secara gratis dan cepat. Tidak hanya itu, sebagian besar online career site juga menyediakan layanan Job Alert, yaitu kiriman informasi lowongan kerja langsung ke e-mail pribadi serta pengguna juga mendapatkan email balasan berupa pemberitahuan (notifikasi) dari situs ini mengenai pekerjaan yang telah dilamar oleh pengguna melalui layanan situs ini. Dengan demikian para pencari kerja bisa meyakinkan diri bahwa lamaran telah masuk (terkirim) ke email perusahaan yang dan mereka bisa melihat lamaran yang telah mereka kirim. Dari beberapa online career yang ada yaitu diantaranya Jobsdb.com dengan CariJob.com

Perbandingan antara website jobsdb.com dengan CariJob.com sangatlah jauh berbeda. Pertama, pada saat kita membuka website kedua nya sudah akan terlihat jelas perbedaan dari segi bahasa, jobsdb.com menawarkan bahasa apa yang akan anda gunakan, sedangkan jika anda membuka website CariJob.com anda akan langsung ditawarkan dengan bahasa Indonesia. Kemudian pada saat anda akan membuat account, CariJob.com lebih simple, anda hanya perlu mengisi email, password dan ketik ulang password. Sedangkan jobsbd.com anda harus mengisi Email Address, Confirm Email Address, Password, Confirm Password, First Name, Last Name, Gender, Date of Birth, Country of Residence, Job Function, kemudian anda juga mendapatkan pilihan untuk Email Subscription, dimana anda dapat memilah-milah email apa yang akan masuk ke email anda dari jobsdb.com. Jobsdb.com akan langsung memberi tahu anda jika ada pengisian yang tidak sesuai dengan prosedur pada setiap point pengisian pada saat anda registrasi. Jika dibandingkan dari segi simple, CariJob.com lah juaranya, namun jika dilihat dari segi informatif jobsdb.com lebih unggul.

Selasa, 01 Maret 2011

TUGAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN

TOGAR PRATAMA
3 PA 02
10508225


1. Apa yg dimaksud dengan transactional interdependency antara manusia dengan lingkungannya ?
2. mengapa psikologi lingkungan memerlukan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu ?
3. Perbedaan dalam hal apakah dibedakannya ambient condition dan Architectural Features ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan seting perilaku dengan memberi contoh kehidupan sehari-hari ?
5. untuk meneliti perbedaan perilaku yg terjadi pada ruang kelas yg memiliki kapasitas 30 orang dan 100 orang, maka metode apakah yg dapat dipakai
6. Apa pengaruh estetika pada individu dalam seting kota ?
7. dalam suatu kamar asrama, akan berakibat apakah satu ruangan yg ditambah perabotan secara terus-menerus ?







JAWAB
1. Mery dan Tryst (dalam Soesilo, 1989) melihat bahwa hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan suatu jalinan transactional interdependency atau terjadi ketergantungan satu sama lain. Hal ini hampir sama dengan pendapat Guilford, yaitu manusia mempengaruhi lingkungannya. Untuk selanjutnya lingkungan akan mempengaruhi manusia, demikian pula terjadi sebaliknya. Veitch dan Arkkelin (1995) mendefinisikan psikologi lingkungan sebagai ilmu perilaku multidisplin yang memiliki orientasi dasar dan terapan, yang memfokuskan interrelasi anatar perilaku dan pengalaman manusia sabagai individu dengan lingkungan fisik dan sosial.

Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi ligkungan adalah ilmu yang mempelajari transaksi antara individu dengan lingkungan. Misalnya bagaimana pengaruh desain fisik (ruang atau bangunan) terhadap aspek-aspek psikologis, seperti persepsi, kognisi, relasi sosial, perilaku abnormal, dan lainnya.

2. karena psikologi lingkungan memiliki kaitan dengan ilmu – ilmu lain, sepeti yang di jelaskan oleh Kurt Lewin.
ia mengatakan bahwa : “selama manusia berinteraksi dengan lingkungan, ada kekuatan-kekuatan yang terjadi. Komponen-komponen tersebut menggerakkan kekuatan-kekuatan dalam bentuk daya tarik/tolak serta daya mendekat/menjauh. Interaksi ini terjadi pada lapangan psikologi individu sehingga nantinya mencerminkan tingkah laku individu tersebut”.
Psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat tinggalnya, baik lingkungan sosial, lingkungan binaan ataupun lingkungan alam.
Psikologi lingkungan berkaitan dengan kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari, yang meliputi tanaman, hewan, objek material, dan manusia. Ada beberapa hal yang dapat menimbulkan ketegangan lingkungan ( evironmental stress ), misalnya, keadaan ruangan yang akan memicu kejiwaan seseorang, suhu, suasana dan sifat cahaya. Jadi pengaruh lingkungan terhadap kejiwaan seseorang dapat bersifat internal, eksternal, dan transendental.
Dalam psikologi lingkungan juga dipelajari mengenai kebudayaan dan kearifan lokal suatu tempat dalam memandang alam semesta yang mempengaruhi sikap dan mental manusia. Apabila kebudayaan dan kearifan lokal kita pahami sebagai perjuangan manusia untuk mempertinggi kualitas hidupnya, maka mawas diri akan menjadi inti pokok dari pelajaran psikologi lingkungan. Soedjatmoko, seorang ahli sosiologi, mengungkapkan harapannya untuk mengangkat mawas diri dari tingkat moralisme semata-mata ke tingkat pengertian psikologis dan historis dan mengenai perilaku manusia. Dalam hal ini beliau memberikan pengertian tentang moralisme dan perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh psikologis historis suatu lingkungan, tempat orang tersebut bersosialisasi dengan masyarakat binaannya.
3. Wrighstman dan Deaux (1981) membedakan dua bentuk kualitas lingkungan:
a. Ambient Condition
Menurut Rahardjani (1987) dan Ancok (1988) kualitas fisik dari keadaan yang mengelilingi individu dan mempengaruhi perilaku yaitu : kebisingan, temperatur, kualitas udara, pencahayaan dan warna.
- Kebisingan, temperatur dan kualitas udara
Ancok (1989) keadaan bising dan temperatur yang tinggi akan mempengaruhi emosi para penghuni. Kebisingan menurut Rahardjani (1987) juga akan berakibat menurunnya kemampuan untuk mendengar dan turunnya konsentrasi belajar pada anak.
- Kebisingan
Menurut Sarwono (1992) terdapat tiga faktor yang menyebabkan suara secara psikologis yang dianggap bising, yaitu : volume, perkiraan dan pengendalian.
Menurut Holahan (1982) hasil penelitian laboratorium menunjukan bahwa kebisingan secara psikologis dapat menjadi penyebab reaksi fisiologis sistematis yang secara khusus dapat diasosiasikan dengan stres.
- Suhu dan polusi udara
Menurut Holahan (1982) tingginya suhu dan polusi udara dapat menimbulkan dua efek, yaitu efek kesehatan dan efek perilaku. Rahardjani (1987) melihat bahwa suhu dan kelembaban rumah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : warna dinding dala dan luar rumah, volume ruang, arah sinar matahari, dan jumlah penghuni. Aliran udara menurut Mom dan Wielsebrom (dalam Siswanto, 1986) sangat penting karena secara fisiologis aliran udara berfungsi sebagai pasokan oksigen untuk pernapasan, mengalirkan uap air yang berlebih dan asap, mengurangi konsentrasi gas dan bau, mendinginkan suhu dan membantu penguapan keringat manusia.
- Pencahayaan dan warna
Menurut Fisher, dkk (1984) terdapat banyak efek pencahayaan yang berkaitan dengan perilaku. Ruang yang gelap tentu saja lebih kondusif untuk menjalin keintiman daripada ruangan yang diberi pencahayaan terang. Corwin Bennet (dalam Holahan, 1982) menemukan bahwa penerangan yang lebih kuat ternyata mempengaruhi kinerja visual kita menjadi semakin cepat dan teliti.
Warna dapat mempengaruhi kita secara langsung maupun ketika menjadi bagian dari suatu seting. Warna juga dapat menentukan seberapa baik pencahayaan suatu ruangan tampak oleh kita.
b. Architectural Features
Yang tercakup didalamnya adalah seting-seting yang bersifat permanen. Misalnya didalam suatu ruangan, yang termasuk didalamnya antara lain konfigurasi dinding, lantai, atap serta pengaturan perabot dan dekorasi. Dalam suatu gedung architectural features meliputi lay out tiap lantai, desain dan perlakuan ruang dalam dan sebagainya.
Arsitektur dan desain adalah bentuk seni. Kualitas estetis dari lingkungan yang dibentuk dapat sangat mempengaruhi seperti halnya keindahan alamiah. Lingkungan yang menarik juga dapat membuat orang merasa lebih baik.
Pengaturan perabotan dalam ruangan dapat pula mempengaruhi cara orang mempersepsi ruang tersebut. Dapat pula digunakan untuk membantu mengatur perencanaan tata ruang arsitektur suatu seting.
4. Seting perilaku menurut istilah Roger Barker (dalam Veitch & Arkkelin, 1995) adalah evaluasi terhadap kecocokan antara lingkungan dengan perilaku yang terjadi pada konteks lingkungan atau sebaliknya, melainkan kedua hal tersebut saling menentukan dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Pusat dari pemikiran para ahli teori ekologi adalah gagasan tentang kecocokan manusia dan lingkungannya. Suatu hal yang unik pada teori Barker adalah adanya seting perilaku yang dipandang sebagai factor tersendiri. Seting perilaku adalah pola tingkah laku kelompok yang terjadi sebagai akibat kondisi lingkungan tertentu.
teori stimulus berlebih, dimana pada tingkat tertentu suatu stimulus dapat dirumuskan untuk mengoptimlkan perilaku.
jadi contoh padakehidupan sehari – hari yaitu, bila orang tua menginginkan anaknya untuk di perintah (disuruh)si anak akan meminta imbalan (reword).
5. Yaitu studi korelasi.

6. jika estetika dalam setting kota sangat bagus akan mempengaruhi pemilihan tempat tinggal individu dan akan memberikan stimulus yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

7. terjadi kesesakkan karena ruangan akan menjadi sempit dan kurangnya sirkulasi udara dan cahaya yang terlihat sdari luar dan udara yang masuk kurang banyak.

Selasa, 22 Februari 2011

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

PSIKOLOGI LINGKUNGAN


Psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat tinggalnya, baik lingkungan sosial, lingkungan binaan ataupun lingkungan alam.

Dalam psikologi lingkungan juga dipelajari mengenai kebudayaan dan kearifan lokal suatu tempat dalam memandang alam semesta yang memengaruhi sikap dan mental manusia.

Apabila kebudayaan dan kearifan lokal kita pahami sebagai perjuangan manusia untuk mempertinggi kualitas hidupnya, maka mawas diri akan menjadi inti pokok dari pelajaran psikologi lingkungan.

Soedjatmoko, seorang ahli sosiologi, mengungkapkan harapannya untuk mengangkat mawas diri dari tingkat moralisme semata-mata ke tingkat pengertian psikologis dan historis dan mengenai perilaku manusia. Dalam hal ini beliau memberikan pengertian tentang moralisme dan perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh psikologis historis suatu lingkungan, tempat orang tersebut bersosialisasi dengan masyarakat binaannya.

Sementara Hardjowirogo, seorang antropolog, menulis bahwa tidak ada jaminan akan keefektifan mawas diri. Ungkapan itu telah surut menjadi sekadar penghias buah bibir. Perubahan zaman telah membawa pula fungsi mawas diri menjadi pengucapan belaka.

Sebagai contoh, tengok saja yang terjadi di zaman sekarang. Kini, banyak orang yang tinggal di dalam lingkungan baik dan religius, namun perilakunya sangat tidak mencerminkan lingkungan tempat dia tinggal. Meskipun orang tersebut sangat kenal dengan moral yang baik, belum tentu orang tersebut akan berlaku baik. Karena ternyata lingkungan sosial di zaman sekarang tidak bisa membentuk pribadi seseorang.

Seseorang bisa saja tinggal dalam lingkungan pesantren yang selalu diajarkan akidah dan akhlak yang baik. Namun, sifat dasar manusia selalu penasaran dan ingin mencari kebenaran sendiri dengan mencari perbandingan sendiri.

Pengaruh Teknologi

Teknologi sekarang sudah sangat canggih. Alat telekomunikasi seperti internet dan telepon memeberi pengaruh besar kepada pribadi seseorang. Sehingga orang yang tinggal di lingkungan pesantren bukan tidak mungkin berpandangan liberal dan kebarat-baratan. Ternyata, pengaruh dunia maya sangat besar dalam membentuk pribadi seseorang.

Pada masa sekarang ini, Indonesia sedang mengalami transformasi besar-besaran, baik akibat perubahan kondisional, seperti pertambahan jumlah penduduk yang luar biasa, maupun interaksi yang intensif antara kebudayaan asli dengan kebudayaan mancanegera, khususnya melalui jaringan telekomunikasi yang sangat canggih seperti, televisi dan internet.

Perubahan penduduk yang pesat telah membawa dampak perubahan perilaku yang dahsyat. Semula, komunitas primordial dapat memenuhi kebutuhan pokok anggota-anggotanya. Kini, pertambahan penduduk yang pesat menghancurkan kepentingan komunitas tersebut.

Pertambahan penduduk ini juga berdampak pula pada pola-pola migrasi. Urbanisasi makin deras sehingga menimbulkan penumpukan penduduk di kota-kota. Penumpukan warga kota yang semakin padat menyebabkan lapangan pekerjaan semamikin menyempit. Hal ini akan menimbulkan kemiskinan.

Kemiskinan akan menyebabkan perilaku yang beringas di perkotaan dan meningkatnya tindak kriminalitas, seperti pencopetan, penodongan, dan tindak kekerasan lainnya.

Perubahan perilaku yang deras juga terjadi akibat interaksi antara sistem kebudayaan yang berbeda-beda. Ambilah contoh perilaku masyarakat desa yang sudah pindah ke kota besar. Mereka cenderung menjadi orang-orang yang hedonis, konsumtif dan kapitalis karena beranggapan bahwa sikap semacam itulah yang dinamakan sikap manusia modern.

Lingkungan kota sangat berbeda dengan lingkungan desa. Jika lingkungan kota adalah lingkungan pekerja yang dekat dengan teknologi canggih, seperti karyawan pabrik yang akrab dengan mesin-mesin pabrik dengan teknologi tinggi atau karyawan kantor yang akrab dengan media komputer, sementara masyarakat desa akrab dengan lingkungan alam karena kebanyakan mereka bekerja sebagai petani.

Maka jelaslah secara perilaku akan jauh berbeda, meskipun tidak menutup kemungkinan masyarakat desa pun sudah mengenal teknologi seperti internet sehingga pengaruh budaya luar dengan mudah masuk ke dalam isme mereka.

Sistem kebudayaan masyarakat kota itu sudah sangat terkontaminasi dengan pengaruh budaya asing sehingga perilaku masyarakat kota lebih individualis daripada masyarakat desa. Perilaku ini sangat dipengaruhi oleh interaksi, interelasi, dan interdepensi dari berbagai budaya yang membawa perubahan dari yang paling profan sampai yang paling sakral.

Interaksi ini terjadi pada hampir semua sektor kebudayaan, seperti ekonomi, sosial, politik, juga pada agama, filsafat, ilmu pengetahuan dan kesenian. Perubahan ini tidak bisa dianggap sebagai perubahan yang serasi, selaras dan seimbang, tetapi lebih berupa konflik.

Value Confusion

Dari konflik inilah muncul apa yang disebut Value Confusion, ketika nilai-nilai yang berbeda bahkan bertentangan dianggap sama sahnya. Misalnya nilai rukun dan nilai kebebasan. Terkadang muncul pula suasana kosong nilai atau anomi, karena tak ada lagi nilai-nilai yang dapat dijadikan pegangan.

Mencermati hal di atas maka perilaku masyarakat kota itu cenderung lebih bebas karena sudah tidak mengindahkan nilai-nilai yang ada. Mungkin dapat dikatakan bahwa perilaku masyarakat kota itu lebih tidak bermoral daripada masyarat desa.

Minggu, 03 Oktober 2010

Pengertian dinamika psikologi kelompok

Dinamika Kelompok

A. Pengertian Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
Maka Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
B. Fungsi Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2. Memudahkan segala pekerjaan.
(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian.
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
C. Jenis Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial agar ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain:
1. Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara.
Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
2. Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv.
Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
3. Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi.
Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
4. Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati
Misalnya: kelompok arisan, ........................................
D. Ciri Kelompok Sosial
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki motive yang sama antara individu satu dengan yang lain.
(menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama)
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain
(Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat)
3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
E. Pembentukan Kelompok
Pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memanuhi kebutuhannya.
Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
1. Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
2. Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.
5. Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
F. Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok
Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:
1. Adaptasi
Proses adaptasi berjalan dengan baik bila:
a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru
b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan dinamika kelompok tersebut.
c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa integritasnya terganggu.
2. Pencapaian tujuan
Dalam hal ini setiap anggota mampu untuk:
a) menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama
b) membina dan memperluas pola
c) terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Selain hal diatas, perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi yang terjadi dalam kelompok. Dengan demikian perkembangan kelompok dapat dibagi menjadi tiga tahap, antara lain
1. Tahap pra afiliasi
Merupakan tahap permulaan, diawali dengan adanya perkenalan semua individu akan saling mengenal satu sama lain. Kemudian hubungan berkembang menjadi kelompok yang sangat akrab dengan saling mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota.
2. Tahap fungsional
Ditandai dengan adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan, dan kekompakan dalam kelompok. Pada akhirnya akan terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.
3. Tahap disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelopok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok. Tidak ada kekompakan maupun keharmonisan yang akhirnya diikuti dengan pembubaran kelompok.
G. Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok tersebut.
1. Kelebihan Kelompok
• Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat anggota yang lain.
• Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok
• Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah disepakati kelompok.
2. Kekurangan Kelompok
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
H. Pentingnya Dinamika Kelompok dalam Perawatan
• Profesi Keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya terdiri atas perawat dalam satu ikatan profesi yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama dalam bidang keperawatan
• Profesi keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yang memiliki tradisi, norma, prosedur dan aktivitas yang sama.
• Setiap anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling membutuhkan bantuan.
Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:
a) Anggota Psikologis
Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma
b) Anggota Marginal
Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.
c) Anggota Pemberontak
Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma yang ada.